Sabtu, 08 Juni 2024

Peran Gen Z Dalam Perkembangan, Pembangunan, dan Ekonomi Kreatif

 


Sebagai generasi yang lahir di era digital, akses internet sudah menjadi kebutuhan bagi Gen Z. Lima tahun yang lalu, warung internet merupakan tempat utama bagi anak-anak dan remaja untuk mengakses Internet, namun kini telah menggantikan rumah tempat tinggal, tempat tinggal 49% responden anak-anak dan 62% remaja mengakses internet dari rumah.

Aktivitas Gen Z yang paling umum menggunakan Internet adalah berinteraksi di media sosial, menjelajahi Internet, bermain game, dan mendengarkan musik. Generasi Z telah sadar akan teknologi sejak awal, dan teknologi memainkan peran utama dalam mendorong pembangunan, kemajuan, dan perekonomian.

Gen Z juga memiliki peluang besar untuk berkontribusi terhadap pengembangan industri kreatif, khususnya melalui perannya sebagai pembuat konten. Penelitian baru menunjukkan bahwa banyak  generasi Z yang tertarik  menjadi pembuat konten. Fenomena ini  membawa industri pembuat konten mencapai puncaknya, dengan pasar mencapai Rp 7 triliun dan diperkirakan akan tumbuh lima kali lipat pada tahun 2027. Oleh karena itu, Gen Z diharapkan mampu bersaing dan memaksimalkan penciptaan konten kreatif yang menarik dan relevan.

Kemungkinan industri kreatif. Generasi Z mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan industri kreatif selanjutnya. Generasi Z dapat memanfaatkan potensinya untuk menjadi pionir dalam menciptakan beragam konten kreatif, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan memastikan  sektor industri kreatif terus berkembang. Karena luasnya akses dan pengetahuan terhadap permasalahan sosial dan lingkungan, Generasi Z mempunyai potensi besar untuk maju dan berkontribusi dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Gen Z membutuhkan kemampuan beradaptasi, keterampilan digital, kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas. Kita, Gen Z, juga perlu meningkatkan diri agar tidak menyerah pada kecerdasan buatan di masa depan. Meskipun AI sudah ada, kita harus terus dapat menggunakannya di luar AI seiring dengan temuan perusahaan: Sulit untuk menemukan  pekerja yang berkualitas, itulah sebabnya mereka lebih memilih menggunakan AI daripada mempekerjakan manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Light Pink Pointer