Hari ini aku akan menulis tentang momen dua hari yang lalu, di mana kita sebelum itu deg-degan melihat kalimat LIHAT HASIL SELEKSI. Bagaimana hasilnya? Apakah sesuai harapan kalian, atau sesuai ketentuan terbaik menurut Allah?
Pasti yang sesuai harapan, saat ini mereka sedang merasakan kebahagiaan luar biasa dan bersyukur bisa mendapatkan kesempatan yang nggak bisa semua orang dapatkan. Namun, bagaimana dengan mereka yang mendapatkan hasil sebaliknya? Yang pasti sedih, dan dengan berkaca pada perasaan pribadi, mayoritas menangis. Nggak apa-apa, itu emosi dalam diri, keluarkan saja nggak perlu dipendam. Karena pada dasarnya itu manusiawi, asal jangan berlarut-larut dan menghentikan kita untuk terus melangkah.
Sekarang yang akan menjadi poin penting adalah seorang sopir, kendaraan, perjalanan, rute/rambu, dan akhir dari perjalanan. Selama kita hidup, kita berada di perjalanan panjang yang berliku, kadang jalannya terjal tapi kita harus yakin di depan sana akan bagus kembali, ada turunan yang kalau tidak pakai rem bisa celaka, juga ada tanjakan yang harus kita lalui dengan usaha lebih agar bisa naik ke atas.
Manusia sebagai sopir dianjurkan bisa menyetir kehidupan dengan baik. Kendaraan ibaratkan seorang manusia atau hal lain yang ikut membantu agar kita dapat berjalan, contohnya orang tua yang memfasilitasi kita serta teman belajar satu visi dengan kita. Sudah ada nih fasilitasnya, sekarang kita bisa jalan. Tak lama kemudian, kita menemui berbagai jenis jalan yang kadang mulus, kadang terjal. Alhamdulillah, kita bisa lalui semuanya kemarin, semoga besok juga diberi kemudahan.
Di tengah perjalanan, pasti kita juga menemui rambu dan petunjuk jalan. Nah, inilah peran Allah untuk hamba-Nya. Jika kita ingin pergi ke suatu tempat, Allah akan memberi petunjuk untuk memudahkan ikhtiar yang kita lakukan. Di sela ikhtiar merealisasikan harapan dan impian, kita perlu berdoa meminta kemudahan serta berserah diri atas ketentuan Allah.
Back to topic.
Awalnya kita berharap bisa diterima di PTN yang kita impikan dengan berbagai strategi sebelumnya. Setelah tahu kenyataannya bahwa kita tidak lolos, kita masih diberi kesempatan lain untuk mencapai impian itu dengan usaha lebih maksimal. Dan jika kita lolos di jalur kedua, maka memang impian kita ini merupakan ketentuan dari Allah, namun Allah ingin tahu seberapa besar tekad kita demi tujuan yang besar pula.
Jika belum juga diberikan, masih ada kesempatan lain, bahkan sampai dua tahun ke depan. Namun jika ada saja kendalanya, seperti tidak bisa melanjutkan, ragu dengan jurusan, maupun tidak dapat restu orang tua, terima dan ambil sisi positifnya. Jika ingin sesuatu, yang paling penting adalah ikhtiarnya, sisanya biarlah Allah yang menentukan. Jadi, semangat terus para pejuang!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar